Omoide no Hotondo

Dari setiap jendela ku menatap bulan yang... biru. Sambil berbicara denganmu lewat telpon apapun ku... bicarakan... Walaupun kelihatannya sama, pemandangan terasa... beda. Meski pernah menyadarinya ku tak ingin menyentuhmu... {langit/lagi}...

Karena dirimu selalu... di sampingku. Jika ku berpisah denganmu, tak mau tak bisa kubayangka...a...an...

Reff 1:

Sebahagian besar kenangan kulalui bersamamu. Canda tawa, air mata, hingga pertengkaran. Saat dimana kita saling ceritakan mimpi waktu yang berlalu. Sebahagian besar kenangan merupakan jejak kita, langkah kita, lari kita, dan kita terdiam. Dulu kita tersesat sampai akhirnya disini. Saatnya... berpisah... sahabat...

Verse 2:

Saat ku membuka tirai, bagaikan sebuah ta...nda. Matahari pagi yang cerah dari samping dengan sunyi... menerangi... Masa depan yang selalu datang, mendekat tanpa kusa...dari. Bahkan hari berharga ini kan jadi masa lalu, mengapa ?

Karena diriku ingin... mengatakan tuk yang terakhir bahwa dengarlah terima kasihku...u...u...

Reff 2:

Untukku bisa sekarang juga ku berlari tuk memautmu. Di dekapanmu ingin curahkan tangisanku ini karena di hari ini yang kau putuskan akan pergi, ku ada di sini. Jika ku bisa kan ku sampaikan keluh kesah di depanmu. Langkah pertama aku berjalan aku merasa takut. Sempat ku kira kau kan menahan kepergianku, namun ku... tak apa... sahabat...

Reff 3:

Sebahagian besar kenangan kulalui bersamamu. Canda tawa, air mata, hingga pertengkaran. Saat dimana kita saling ceritakan mimpi waktu yang berlalu. Aku percaya kenangan kita jadi mentari senja indah yang selalu menerangi langkah kaki ini. Wajah dan suaramu bagai penunjuk jalanku dimana...pun kelak... sahabat...